Hand Sanitizer Otomatis
Tujuan
Bahan :
1. Baterai
2. Led
Infra merah : 1,6 V
Merah : 1,8 V – 2,1 V
Oranye : 2,2 V
Kuning : 2,4 V
Hijau : 2,6 V
Biru : 3,0 V – 3,5 V
Putih : 3,0 – 3,6 V
Ultraviolet : 3,5 V
Di dalam LED terdapat sejumlah zat kimia yang kaan mengeluarkan cahaya jika elektron-elektron melewatinya. Dengan mengganti zat kimia ini (doping), kita dapat mengganti panjang gelombang cahaya yang dipancarkannya, seperti infra red, hijau/biru/merah, dan ultraviolet.
Alat :
3. Resistor
4. Pump
5. Transistor
Transistor merupakan salah satu Komponen Elektronika Aktif yang paling sering digunakan dalam rangkaian Elektronika, baik rangkaian Elektronika yang paling sederhana maupun rangkaian Elektronika yang rumit dan kompleks. Transistor pada umumnya terbuat dari bahan semikonduktor seperti Germanium, Silikon, dan Gallium Arsenide.
6. Dioda
Dioda merupakan salah satu komponen yang dibuat dari bahan semikonduktor. Bahan untuk mempertemukan elemen P dan N akan menentukan karakteristik dioda dan sifat-sifatnya. Saat ini bahan semikonduktor pembuat dioda adalah semikonduktor silikon dan germanium.
Semikonduktor bahan silikon merupakan bahan yang paling banyak digunakan pada jenis dan tipe dioda karena silikon menawarkan beberapa kelebihan seperti kinerja yang tinggi dan biaya produksi yang lebih rendah. Biasanya tegangan jatuh dioda berbahan silikon berkisar 0,7 Volt.
Semikonduktor bahan germanium memiliki jumlah produksi yang lebih sedikit dibandingkan dengan dioda silikon. Kelebihan dari bahan germanium ini adalah memiliki tegangan jatuh dioda yang rendah, yakni berkisar antara 0,2 hingga 0,3 Volt. Namun dibandingkan dengan semikonduktor berbahan silikon, germanium harus dibayar dengan biaya produksi yang lebih mahal meskipun seiring perkembangan teknologi elektronika saat ini, biaya produksi dengan bahan silikon dan germanium tidak jauh berbeda.
Sensor Infrared Proximity atau Sensor Pendeteksi Halangan menggunakan sinar inframerah untuk mendeteksi benda atau permukaan didepannya. Sensor ini dapat bekerja pada tegangan 5v.
Fitur | Spesifikasi |
Nama | Sensor Infrared Proximity |
Tipe | Module Sensor |
Banyak Pin | 3 Pin |
Tegangan Masukan | 3-5 Volt |
Konsumsi Arus | 23 mA saat 3.0V dan 43 mA saat 5.0V |
Jarak pembacaan | 2 - 30 cm (diatur dengan potensiometer) |
Keluaran Sensor | Digital LOW |
Lampu LED indikator | Ada |
Dasar Teori
1. Baterai
190 mAH x 10 hours = 1900 mAH
Oleh karena itu pada spesifikasi baterai semakin tinggi atau semakin besar kapasitas arus mAH nya maka semakin lama juga umur dari baterai tersebut. Baterai AA biasanya adalah jenis yang memiliki arus paling kecil sedangkan type D bisa bertahan cukup lama karena dari segi fisik pun memang lebih besar dan pastinya lebih mahal.
Simbol baterai :
2. Led
Simbol LED :
3. Transistor
Fungsi-fungsi Transistor diantaranya adalah :
sebagai
Penyearah,
sebagai Penguat tegangan dan daya,
sebagai Stabilisasi
tegangan,
sebagai Mixer,
sebagai Osilator
sebagai Switch
(Pemutus dan Penyambung Sirkuit)
Struktur Dasar Transistor
Pada
dasarnya, Transistor adalah Komponen Elektronika yang terdiri dari 3 Lapisan
Semikonduktor dan memiliki 3 Terminal (kaki) yaitu Terminal Emitor yang
disingkat dengan huruf “E”, Terminal Base (Basis) yang disingkat dengan
huruf “B” serta Terminal Collector/Kolektor yang disingkat dengan huruf “C”.
Berdasarkan strukturnya, Transistor sebenarnya merupakan gabungan dari
sambungan 2 dioda. Dari gabungan tersebut , Transistor kemudian dibagi
menjadi 2 tipe yaitu Transistor tipe NPN dan Transistor tipe PNP yang
disebut juga dengan Transistor Bipolar. Dikatakan Bipolar karena memiliki 2
polaritas dalam membawa arus listrik.
NPN merupakan singkatan
dari Negatif-Positif-Negatif sedangkan PNP adalah singkatan dari
Positif-Negatif-Positif.
Berikut ini adalah gambar tipe
Transistor berdasarkan Lapisan Semikonduktor yang membentuknya beserta
simbol Transistor NPN dan PNP.
Cara Mengukur Transistor
Kita dapat menggunakan Multimeter Analog maupun Multimeter Digital untuk mengukur ataupun menguji apakah sebuah Transistor masih dalam kondisi yang baik. Perlu diingatkan bahwa terdapat perbedaan tata letak Polaritas (Merah dan Hitam) Probe Multimeter Analog dan Multimeter Digital dalam mengukur/menguji sebuah Transistor.
Berikut ini adalah Cara untuk menguji atau mengukur Transistor dengan Mengunakan Multimeter Analog dan Multimeter Digital.
A. Mengukur Transistor dengan Multimeter Analog
Cara Mengukur Transistor PNP dengan Multimeter Analog
1. Atur Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x10k
2. Hubungkan Probe Merah pada Terminal Basis (B) dan Probe Hitam pada Terminal Emitor (E), Jika 3. jarum bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik
4. Pindahkan Probe Hitam pada Terminal Kolektor (C), jika jarum bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.
Cara Mengukur Transistor NPN dengan Multimeter Analog
1. Atur Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x10k
2. Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Basis (B) dan Probe Merah pada Terminal Emitor (E), Jika 3. jarum bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik
4. Pindahkan Probe Merah pada Terminal Kolektor (C), jika jarum bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.
Catatan :
Jika Tata letak Probe dibalikan dari cara yang disebutkan diatas, maka Jarum pada Multimeter Analog harus tidak akan bergerak sama sekali atau “Open”.
B. Mengukur Transistor dengan Multimeter Digital
Pada umumnya, Multimeter Digital memiliki fungsi mengukur Dioda dan Resistansi (Ohm) dalam Saklar yang sama. Maka untuk Multimeter Digital jenis ini, Pengujian Multimeter adalah terbalik dengan Cara Menguji Transistor dengan Menggunakan Multimeter Analog.
Cara Mengukur Transistor PNP dengan Multimeter Digital
1. Atur Posisi Saklar pada Posisi Dioda
2. Hubungkan Probe Hitam
pada Terminal Basis (B) dan Probe Merah pada Terminal Emitor (E), Jika
Display Multimeter menunjukan nilai Voltage tertentu, berarti Transistor
tersebut dalam kondisi baik
3. Pindahkan Probe Merah pada Terminal
Kolektor (C), jika Display Multimeter nilai Voltage tertentu, berarti
Transistor tersebut dalam kondisi baik.
Cara Mengukur Transistor NPN dengan Multimeter Digital
1. Atur Posisi Saklar pada Posisi Dioda
2. Hubungkan Probe Merah
pada Terminal Basis (B) dan Probe Hitam pada Terminal Emitor (E), Jika
Display Multimeter menunjukan nilai Voltage tertentu, berarti Transistor
tersebut dalam kondisi baik
4. Pindahkan Probe Hitam pada Terminal
Kolektor (C), jika Display Multimeter menunjukan nilai Voltage tertentu,
berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.
Catatan :
Jika Tata letak Probe dibalikan dari cara yang disebutkan diatas,
maka Display Multimeter Digital harus tidak akan menunjukan Nilai Voltage
atau “Open”.
Simbol Tansistor
4. Dioda
Tegangan jatuh mundur
Tegangan jatuh mundur merupakan tegangan maksimum dari sebuah dioda pada posisi reverse bias. Biasanya tegangan jatuh mundur dari sebuah dioda relatif besar kecuali untuk dioda jenis tertentu seperti dioda zener yang mempunyai tegangan jatuh mundur yang kecil sesuai dengan batasan tegangan dari tipe dioda itu sendiri.
Saat merancang sebuah rangkaian elektronika, perlu dipertimbangkan kemampuan arus maju maksimum dari sebuah dioda tidak sampai terlampaui. Biasanya ketika arus maju maksimum dari dioda melampaui dari batas yang diperbolehkan, maka akan timbul panas yang berlebihan dan dapat menimbulkan kerusakan pada dioda. Biasanya jika spesifikasi arus dari suatu dioda semakin besar maka daya maksimum dioda juga akan semakin besar. Begitu juga dengan bentuk fisik dioda itu sendiri yang semakin besar.
Arus Bocor Dioda
Arus bocor dioda adalah arus yang mengalir pada saat rangkaian dioda reverse bias. Ketika rangkaian dengan sebuah dioda bekerja, arus bocor dapat saja terjadi meskipun tidak semua dioda dapat mengalirkan arus bocor, tergantung perencanaan pembuatan rangkaian dan kemampuan dari spesifikasi dioda itu sendiri.
Beberapa penentu tingkat kebocoran arus dari sebuah dioda adalah faktor suhu dan jenis bahan semikonduktor yang digunakan. Dioda berbahan semikonduktor silikon memiliki tingkat kebocoran arus yang lebih kecil dibandingkan dengan dioda berbahan semikonduktor germanium. Arus kebocoran dioda termasuk sangat kecil, oleh karena itu biasanya didefinisikan dengan satuan µA, atau bahkan pA (pico Amprere).
Dioda sebenarnya memiliki kapasitansi tertentu. Namun hal ini hanya berlaku untuk dioda varactor saja. Nilai aktual kapasitansi sebuah dioda varactor akan bergantung pada besar tegangan yang diberikan pada dioda dengan reverse bias. Besar kapasitansi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi karakteristik dan spesifikasi dioda secara umum.
Simbol Dioda :
5. IR Proximity
Bagian-bagian Sensor Infrared Proximity :
Berikut penjelasan bagian-bagian module :
Nomor
|
Deskripsi Fitur
|
1
|
Lampu LED Infrared Transmitter Lampu LED yang memancarkan sinar inframerah |
2
|
Lampu LED Photodioda Photodioda yang menangkap sinar inframerah yang terpantul |
3
|
IC Komparator Integrated Circuit Komparator yang digunakan untuk membandingkan sinyal analog dan menghasilkan sinyal digital. Biasanya menggunakan tipe LM393 atau LM358 |
4
|
Trimmer Variable Resistor Resistor yang dapat dirubah nilainya. Putar potensiometer ini untuk merubah jarak pembacaan sensor dalam jangkauan 2-30cm. |
5
|
Power LED Lampu LED yang menyala menunjukkan module sensor ini sedang berjalan |
6
|
Kaki Pin Output Kaki pin yang mengeluarkan sinyal hasil pembacaan sensor. High atau 1 saat tidak ada rintangan didepan sensor dan Low atau 0 saat ada rintangan. |
7
|
Kaki Pin GND Kaki pin negatif kutub tegangan. GND atau ground, hubungkan pin ini ke kutub negatif sumber daya listrik |
8
|
Kaki Pin VCC Kaki pin positif kutub tegangan. Hubungkan ke kutub positif sumber daya 3.0 - 5.0 Volt |
9
|
Lampu LED Indikator Lampu LED ini menyala menunjukkan adanya rintangan di depan sensor. Jadi selain pin output, pembacaan sensor dapat dilihat dari menyala tidaknya lampu ini. |
Seperti gambar diatas, Lampu LED pemancar inframerah memancarkan inframerah, jika inframerah menabrak sesuatu benda didepannya maka akan terpantul sebagian. Pantulan sinar inframerah yang berbalik arah akan mengenai sensor inframerah berjenis photodioda yang mana akan photodioda akan memberikan sinyal bahwa ada benda di depan sensor.
Grafik :
Simbol Ir Proximity
Percobaan
1. susunlah rangkaian dan hubungkan semua rangkaian
2. lalu
hubungkan rangkaian tersebut dengan baterai
3. hubungkan rangkaian
tersebut dengan pump
4. cobalah arahkan tangan anda ke sensor
proximity
5. dan keluarah air tersebut dikarenakan hidupnya
pump.
Rangkaian
2. lalu hubungkan rangkaian tersebut dengan baterai
3. hubungkan rangkaian tersebut dengan pump
4. cobalah arahkan tangan anda ke sensor proximity
5. dan keluarah air tersebut dikarenakan hidupnya pump.
Komentar
Posting Komentar