Soal Dari Kelompok Lain

 CHAPTER 1

1.  Kata kimia berasal dari bahasa arab “al kimiya” yang artinya ..

a. Pembentuk materi

b. Perubahan materi

c. Penghasil materi

d. Penyusun materi

e. Penanganan materi


Jawab : b

Kata alkimia berasal dari Bahasa Arab al-kimiya atau al-khimiya (الكيمياء atau الخيمياء), yang mungkin dibentuk dari partikel al- dan kata Bahasa Yunani  khumeia (χυμεία) yang berarti “mencetak bersama”, “menuangkan bersama”, “melebur”, “aloy”, dan lain-lain (dari khumatos, “yang dituangkan, batang logam”).

Etimologi lain mengaitkan kata ini dengan kata “Al Kemi”, yang berarti “Seni Mesir”, karena bangsa Mesir Kuno menyebut negerinya “Kemi” dan dipandang sebagai penyihir sakti di seluruh dunia kuno

2.  Ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang materi yang meliputi struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi serta energy yang menyertainya adalah..

a. Ilmu kimia

b. Ilmu Sosial

c. Ilmu Matematika

d. Ilmu Biologi

e. Ilmu Fisika

Jawab : a

Yang mempelajari tentang materi yg meliputi struktur,susunan,sifat dan perubahan materi serta energi yg menyertai ialah Ilmu Kimia

CHAPTER 2

1. Nomor atom X adalah 26 memilki konfigurasi elektron

a.1s2 2s2 2p6 3s2 3p4s2 3d2

b. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4s2 3d1

c. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4s0 3d7

d. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4s2 3d3

e. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4s0 3d5


Jawab : e

Hitunglah total angkanya di setiap sub kulit hingga sama dengan 26, dan ketika mengisi subkulit, kita harus menggenapkan subkulit d menjadi 5 apabila mendekati dengan menyumbangkan elektron di subkulit s

2. Suatu unsur X memiliki nomor atom 17 dan nomor massa 35, jumlah proton, netron, dan elektronnya berturut-turut adalah 

a. 17, 17, 18

b. 17, 18, 17

c. 17, 18, 18

d. 18, 17, 17

e. 18, 17, 18

                       




Jawab : a

Proton = Elektron = Nomor Atom
Elektron = Nomor Massa - Nomor Atom = 35- 17 = 18

CHAPTER 3

1. Diketahui massa atom relatif (Ar) dari H = 1, C = 12, O = 16. Tentukan persentase massa unsur C dalam senyawa glukosa (C6H12O6)!

a. 20%

b. 30%

c. 40%

d. 50%

e. 60%


Jawab : c

Kita harus menentukan Mr ter;ebih dahulu dengan cara :

Tentukan persentase massa unsur C dalam glukosa dengan cara :


2. Pada suhu dan tekanan massa dari 1 liter gas A adalah seperempat dari massa 1 liter gas SO3. Massa molekul relatif gas A tersebut! (Ar O = 16, S = 32) adalah 

a. 10

b. 20

c. 30

d. 40

e. 50


Jawab : 

Sebelum menghitung massa molekul relatif gas A, kita harus mencari dahulu massa molekul relatif gas SO3.

 

Massa 1 liter gas A seperempat dari massa 1 liter gas SO3, maka :


CHAPTER 4

1. Bilangan oksidasi masing-masing unsur dalam senyawa Na2O adalah

a. -1

b. 0

c. 1

d. 2

e. 3

Jawab : b

Na2O biloks O = –2  x 1 (1 atom O) = –2 

biloks Na = +1 x 2 (2 atom Na) = +2


Jumlah biloks = Biloks Na + Biloks O = (+2) + (-2) = 0

2. Sebanyak 1,12 liter gas karbon dioksida (0 oC, 1 atm) dialirkan ke dalam larutan kalsium hidroksida jenuh. Massa dalam gram endapan kalsium karbonat yang dapat dihasilkan (Ar : Ca = 40, C = 12, O =16) adalah

a. 2 gr

b. 3 gr

c. 4 gr

d. 5 gr

d. 6 gr

Jawab :  c

Gas CO2 yang ada = 1,12 L =  1,12 / 22,4 = 0,05 mol 

Ca(OH)2(aq) + CO2(g) → CaCO3(s) + H2O(l) 

mula-mula : `     0,05 mol         0 mol 
yang bereaksi :  0,05 mol             – 
setelah reaksi :    0 mol             0,05 mol 

CaCO3 yang dihasilkan adalah 

g = n Mm = 0,05 x Mr (CaCO3) g 
                 = 0,05 x 100 g 
                 = 5 g.

CHAPTER 5

1. Pada suhu tertentu dalam ruang 10 liter terdapat dalam kesetimbangan 0,2 mol gas PCl5 ; 0,3 mol PCl3; dan 0,1 mol gas Cl2 ; menurut reaksi kesetimbangan: 

PCl5 ⇌ PCl3 + Cl2

Pada suhu dan volume tetap dimasukkan x mol gas Cl2 . Ternyata setelah terjadi kesetimbangan baru didapatkan 0,25 mol gas PCl5; 0,25 mol pas PCl3; dan 0,15 mol gas Cl2 . Nilai x adalah :

a. 0,05 mol

b. 0, 01 mol

c. 0,1 mol

d. 0,5 mol

e. 1 mol

Jawab : c

Konsentrasi zat mula-mula:

[PCl5]=0,2 mol10 L=0,02 M

[PCl3]=0,3 mol10 L=0,03 M

[Cl2]=0,1 mol10 L=0,01 M

Kesetimbangan awal:


Kc=[PCl3][Cl2][PCl5]=0,03×0,010,02=0,015


Pada kesetimbangan baru tersebut tentu nilai Kc tidak berubah, ini dapat dibuktikan dengan 

menghitung Kc menggunakan data setelah sejumlah x mol Cl2 ditambahkan.


Kc=[PCl3][Cl2][PCl5]=0,025×0,0150,025=0,015


Dari jumlah zat pada kesetimbangan baru tersebut nampak bahwa jumlah masing-masing zat 
mengalami perubahan hingga Kc dapat dipertahankan.

Jumlah  mol PCl5 meningkat dari 0,2 mol menjadi 0,25 mol (berubah +0,05 mol)

Jumlah  mol PCl3 menurun dari 0,3 mol menjadi 0,25 mol (berubah –0,05 mol)

Untuk jumlah Cl2 mestinya juga akan mengalami penurunan setelah dilakukan penambahan sejumlah x mol yang setara dengan perubahan yang dialami PCl5 dan PCl3 karena memiliki perbandingan koefisien yang setara.

Jumlah  mol Cl2 menurun dari 0,1 mol + x mol menjadi 0,15 mol (berubah –0,05 mol)

Ketika konsentrasi Cl2 ditingkatkan sementara nilai Kc tetap maka hal yang mungkin terjadi adalah konsentrasi PCl5 meningkat sebanyak 0,2 mol + 0,5 mol  dan konsentrasi PCl3 menurun.

ReaksiPCl5PCl3+Cl2
Awal0,2 mol0,3 mol(0,1 + x) mol
Berubah+0,05 mol–0,05 mol–0,05 mol
Keset.0,25 mol0,25 mol0,15 mol

Dari tabel tersebut dapat dihitung nilai x mol Cl2 yang ditambahkan:
(0,1+x) mol0,05 mol0,1+xxx=0,15 mol=0,15 mol+0,05 mol=0,2 mol0,1 mol=0,1 mol

2. Untuk kesetimbangan PCl5 ⇌ PCl3 + Cl2

PCl5 murni ditambahkan ke dalam sistem reaksi. Pada saat kesetimbangan terdapat 0,04 M PCl5 dan diketahui Kc = 4 pada 228 ℃ . Konsentrasi PCl3 dalam sistem adalah 

a. 0,1

b. 0,2

c. 0,3

d. 0,4

e. 0,5


Jawab : d

ReaksiPCl5PCl3+Cl2
AwalSejumlah PCl500
Berubah– x Mx Mx M
Keset.0,04 Mx Mx M


Kc40,16x=[PCl3][Cl2][PCl5]=x×x0,04=x2=0,4M

CHAPTER 7

1. Kelemahan teori atom Niels Bohr adalah . . . 

a. tidak dapat menjelaskan spektrum unsur hidrogen

b. bertentangan dengan hukum – hukum fisika klasik dar Maxwell

c. tidak dapat menentukan posisi elektron dengan pasti

d. bertentangan dengan teori atom Dalton bahwa atom – atom suatu unsur identik

e. tidak dapat menentukan perubahan energi pada perpindahan elektron dalam atom

Jawab : c

Kelemahan teori atom Niels Bohr adalah tidak dapat menetukan posisi elektron dengan pasti , karena posisi elektron ditentukan setelah adanya bilangan kuantum.


2. Pernyataan berikut terkait teori atom dari John Dalton:

  1. Atom berbentuk pola pejal yang sangat kecil.
  2. Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi
  3. Atom dari unsur yang sama memiliki sifat sama, sedangkan atom dari unsur yang berbeda memiliki massa dan sifat yang berbeda.
  4. Reaksi kimia tidak dapat merubah suatu atom menjadi atom lain

Dari pernyataan di atas yang menjadi kelemahan teori atom Dalton adalah pernyataan…

A. 1, 2 dan 3

B. 2 dan 4

C. 1 dan 3

D. 4

E. 1, 2, 3 dan 4

Jawab : e

Teori atom Dalton menjelaskan bahwa :

  1. Materi tersusun atas partikel kecil disebut atom
  2. Atom tidak dapat dipecah menjadi partikel yang lebih kecil lagi
  3. Atom unsur tertentu mempunyai sifat dan massa yang identik.
  4. Atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bulat dan sederhana.
  5. Reaksi kimia adalah reaksi pemisahan, penataan ulang dan penggabungan kembali atom atom.

CHAPTER 8

1. Diantara unsur – unsur  yang terletak dalam

golongan yang sama dalam sistem periodik adalah . . .

a. P dan Q

b. Q dan S

c. P dan R

d. S dan T

e. R dan T

Jawab : c

Kita dapat menentukannya melalui konfigurasi elektron dan berdasarkan konfigurasi elektron

2. Unsur X mempunyai konfigurasi elektron 2, 8, 8, 2. Unsur X merupakan golongan ....

a. I A

b. II A

c. III A 

d. IV A 

e. V A

Jawab : b

Unsur X dengan konfigurasi 2, 8, 8, 2 merupakan unsur logam golongan II A.

CHAPTER 9

1. Unsur X mempunyai konfigurasi elektron 2, 8, 8, 2. sedangkan unsur Y mempunyai konfigurasi elektron 2, 8, 18, 7. Jika kedua unsur membentuk senyawa, maka rumusnya adalah . . . 

a. XY2 

b. X2

c. X2Y3 

d. X2Y5 

e. X2Y7

Jawab : a

Unsur X dengan konfigurasi 2, 8, 8, 2 merupakan unsur logam golongan II A.

Unsur Y dengan konfigurasi 2, 8, 18, 7 merupakan unsur halogen golongan VII A.

Golongan halogen bervalensi = 7 terhadap oksigen ; sedangkan terhadap hidrogen dan logam valensinya = 8 – 7 = 1

Golongan II A bervalensi = 2

Jadi rumusnya XY2


2. Cara untuk menstabilkan Li (Ar=3) adalah .....

a. 1e 

b. 2e 

c. 3e 

d. 4e 

e. 5e


Jawab :







CHAPTER 10

1. Struktur Lewis H20 adalah ...

a. 

b.    

c. 

d. 

e. 

Jawab : b

Hal ini dikarenakan oksigen memiliki atom bebas 4 dan atom berikatan 2. Oksigen memiliki elektron valensi 6, sehingga membutuhkan  2 elektron untuk mencapai stabil.

2. Pada ikatan senyawa HF, memiliki elektron bebas sebanyak 

a. 5 

b. 6 

c. 7 

d. 8 

e. 9

Jawab : b

F memiliki elektron valensi 7 karena merupakan golongan 7 A, maka ia membutuhkan 1 elektron untuk mencapai stabil, jadi F memiliki 6 elektron bebas yang tidak berikatan dengan elektron H.

CHAPTER 11

1. Manakah molekul yang memiliki gaya tarik-menarik dipol-dipole antarmolekulnya? (Gunakan tabel periodik yang tersedia)

a. AsH3

b. BCl3

c. Cl2

d. CO2

e. XeF4

Jawab : a

Molekul-molekul akan memiliki gaya dipol-dipol bila molekul tersebut bersifat polar.
Setiap atom kebanyakan akan stabil bila elektron valensinya berjumlah 8 atau 2. Untuk senyawa kovalen bisa dicapai dengan menggunakan pasangan elektron bersama atom-atom lain.

AsH3:
As atom pusat (jumlahnya hanya 1 atom).
As mempunyai e-valensi 5
H atom luar dengan e-valensi 1
H merupakan atom monovalen (perlu 1 elektron lagi untuk stabil)
H berjumlah 3 atom  X3
Jumlah EB = valensi atom pusat – (jumlah atom luar × elektron yang diperlukan per atom)
Jumlah EB = 5 – (3 × 1) = 5 – 3 = 2
PEB = jumlah EB/2 = 2/2 = 1  E1
Keterangan EB = elektron bebas, PEB = pasangan elektron bebas
AsH3 sistem AX3E1 atau AX3E
AX3 Bentuk molekul piramida segitga  polar

BCl3:
B atom pusat (jumlahnya hanya 1 atom).
B mempunyai e-valensi 3
Cl atom luar dengan e-valensi 7
Cl merupakan atom monovalen (perlu 1 elektron lagi untuk stabil)
Cl berjumlah 3 atom  X3
Jumlah EB = valensi atom pusat – (jumlah atom luar × elektron yang diperlukan per atom)
Jumlah EB = 3 – (3 × 1) = 3 – 3 = 0
PEB = 0  E0
BCl3 sistem AX3E0 atau AX3
AX3 Bentuk molekul segitiga datar  nonpolar

CO2:
C atom pusat (jumlahnya hanya 1 atom).
C mempunyai e-valensi 4
O atom luar dengan e-valensi 6
O merupakan atom divalen (perlu 2 elektron lagi untuk stabil)
O berjumlah 2 atom  X2
Jumlah EB = valensi atom pusat – (jumlah atom luar × elektron yang diperlukan per atom)
Jumlah EB = 4 – (2 × 2) = 4 – 4 = 0
PEB = 0  E0
CO2 sistem AX4E0 atau AX4
AX4 Bentuk molekul tetrahedral  nonpolar

Cl2:
Cl2 atau Cl – Cl  molekul diatomik  nonpolar.

XeF4:
Xe atom pusat (jumlahnya hanya 1 atom).
Xe mempunyai e-valensi 8
F atom luar dengan e-valensi 7
F merupakan atom monovalen (perlu 1 elektron lagi untuk stabil)
F berjumlah 4 atom  X4
Jumlah EB = valensi atom pusat – (jumlah atom luar × elektron yang diperlukan per atom)
Jumlah EB = 8 – (4 × 1) = 8 – 4 = 4
PEB = jumlah EB/2 = 4/2 = 2  E2
XeF4 sistem AX3E2
AX3E Bentuk molekul segiempat datar  nonpolar
Kesimpulan, dari pilihan molekul yang tersedia hanya AsH3 yang bersifat polar.

2. Gaya intermolekul apasajakah yang ada pada partikel-partikel HI dan H2S?

a. dipol-dipol dan ion-dipol

b. gaya dispersi, dipol-dipol, dan ion-dipol

c. gaya dispersi, ikatan hidrogen, dipol-dipol, dan ion-dipol

d. gaya dispersi dan dipol-dipol

e. gaya dispersi, dipol-dipol, dan ikatan hidrogen

Jawab : d

Gaya dispersi dimiliki oleh setiap zat yang berinteraksi. Demikian pula HI dengan H2S sudah pasti memiliki gaya dispersi. Ingat bahwa setiap spesi atau zat yang memiliki elektron akan memiliki gaya dispersi. Memang pengaruhnya biasanya kalah dibanding jenis interaksi lain bila ada bersamaan, namun tetap ada.
HI dan H2S merupakan molekul yang bersifat polar , pada molekul sesama polar maka terjadi interaksi dipol-dipol.
HI dan H2S tidak mungkin memiliki ikatan hidrogen, ikatan hidrogen hanya terjadi pada molekul yang punya ikatan H-F, H-O, H-N dan pada atom pusatnya harus memiliki PEB.

CHAPTER 12

1. Sampel 0,892 g kalium klorida (KCl) dilarutkan dalam 54,6 g air. Persen massa KCl dalam larutan adalah 

a. 1,21% 

b.1,61% 

c. 1,90% 

d. 2,20% 

e.2,50%


Jawab : b

%KCL = ( massa terlarut / (massa pelarut + terlarut) ) x 100 %
            = ( 0,892 gr / ( 0,892 gr + 54,6 gr ) x 100%
            = 1,61%

2. Molalitas larutan yang dibuat dengan melarutkan 15 gram urea CO(NH2)2 dalam 250 gram air adalah 

a. 0,5 m 

b. 1 m 

c. 1,5 m 

d. 2 m 

d. 2,5 m 

e. 3 m

Jawab : b


Jumlah mol Urea = massa/Mr 
                             = 15 gr / 60 g/mol
                             = 0,25 mol

m = jumlah mol/ massa pelarut
    = 0,25 mol /0,25 kg
    = 1 m


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Halaman Awal